Gaya arsitektur Mediterania hadir di Indonesia pada awal dasawarsa terakhir abad keduapuluh. Tanda-tanda ini mulai nampak pada beberapa pariwara di media masa diawal 1992. Beberapa pariwara menampilkan produk-produk realestat besar di Jakarta dengan menghadirkan gambar bangunan yang mulai menggunakan beberapa elemen asing yang terlihat berbeda dengan mode yang sedang berkembang saat itu. Diawal tahun 90-an, gaya arsitektur yang sedang marak adalah gaya country.
Ulasan gaya country ini juga marak pada media-media yang berkecimpung dibidang Interior, seperti majalah Asri, Properti, dan Laras. Keadaan ini berbalik setelah munculnya model baru yang dipasarkan realestat besar seperti Citraland, Dharmala Intiland, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan kehadiran perancang-perancang asing, terutama dari Amerika Serikat yang juga menerjuni bidang properti.
Pemanfaatan para perancang asing dalam merancang sebuah kawasan permukiman tidak saja pada perancangan master plan saja, tetapi juga sampai pada perancangan unit-unit bangunan permukimannya. Pada tahun 1994, hampir dipastikan semua pariwara-pariwara tentang penawaran permukiman pada surat kabar nasional didominasi gaya arsitektur Mediterania. Menyusul kemudian Surabaya juga mulai memasarkan rumah-rumah dengan gaya ini. Maraknya gaya arsitektur ini terlihat pula pada pameran akbar yang diadakan serentak dienam kota besar di Indonesia. Ekshibisi yang bertajuk "Pameran Rumah Indonesia 97" diadakan serentak di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang pada tanggal 21 - 30 Maret 1997. Pameran ini didominasi gaya arsitektur Mediterania.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar